I'm dicky.123456789@facebook.com

Minggu, 10 April 2011

Perubahan Iklim Tingkatkan Populasi Ulat Bulu

Menurut dia, akibat tingginya populasi, serangan ulat bulu di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, semakin memprihatinkan. Ulat bulu tidak hanya menyerang daun mangga di Kecamatan Bantaran, Leces, Sumberasih, dan Tegalsiwalan, tetapi juga memasuki rumah penduduk. "Daun mangga varietas Manalagi di daerah itu habis dimakan ulat bulu. Pohon mangga tinggal ranting dan batangnya," katanya.


Perubahan iklim terutama temperatur lingkungan ikut mempengaruhi populasi ulat bulu, karena temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat itu, kata pakar hama dan penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Suputa. "Meningkatnya populasi ulat bulu juga disebabkan semakin berkurangnya musuh alami, seperti burung, parasitoid, dan predator lain," katanya dalam diskusi Fenomena Wabah Hama Ulat Bulu di Jawa Timur, di Yogyakarta, Kamis.Ia mengatakan, ulat bulu tersebut lebih memilih menyerang daun mangga Manalagi dibanding varietas pohon mangga lain. Pemilihan inang itu dilakukan ulat bulu dewasa saat meletakkan telur. "Ulat bulu bukan termasuk kupu-kupu, tetapi sebangsa ngengat. Diduga ngengat ulat bulu itu yang meletakkan telur pada celah kulit pohon mangga atau di bawah daun," katanya.
Menurut dia, serangan ulat bulu tersebut bukan fenomena baru, karena sebelumnya pernah terjadi serangan serupa. Bahkan, pernah terjadi tanaman lombok se-Jawa yang layu menguning akibat serangan hama tanaman. "Terdapat dua spesies ulat bulu yang menyerang daun mangga di Probolinggo, yakni arctornis sp dan Lymantria atemeles Collenette. Ulat bulu itu bersifat nokturnal, yakni ulat yang aktif pada malam," katanya.
Ia mengatakan tidak mengherankan jika pada malam sering terdengar seperti suara hujan, padahal saat itu sesungguhnya ulat bulu sedang memakan daun-daun mangga. "Jika serangan ulat ini dibiarkan, maka akan banyak pihak mengalami kerugian. Selain ketakutan juga kerugian secara ekonomi," katanya.
Oleh karena itu, pengendalian terhadap populasi ulat menjadi langkah yang harus segera dilakukan. Terlebih kemampuan produksi telur ulat betina mencapai 70-300 butir per ulat. "Pengendalian hama terpadu dengan pendayagunaan musuh alami, burung, parasitoid, perangkap lampu UV, dan penggunaan perangkap feromon seks perlu dilakukan," katanya.



View Random Post

dicky.123456789@facebook.com

Klik untuk LIHAT INDEX:

Show all post

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Hubungi Saya di :
http://www.facebook.com/dicky.123456789/
http://twitter.com/Dicky_123456789

News From Chitika


Top VOTE

Spesial ADS

Pengrajin : pembuatan dan perbaikan Display Perhiasan Emas / Perak ( Terutama Bermacam-Macam Baki ) workshop : Jl Banyu Urip kidul 1 A No. 2, Surabaya Menerima Pesanan dalam bentuk Eceran dan Partai Semua Harga Boleh "NEGO" Macam-macam variasi dibawah ini merupakan variasi BASIC, masih ada lebih dari 1000 macam variasi yang lain. Tertarik Telp aja / datang langsung ke WorkSHOP Click Here! Contact Person :
031 562 18 45 |
031 77 22 33 28 |
081 703 866 800
  • DISPLAY GELANG RANTAI
  • DISPLAY GELANG KAKU
  • DISPLAY CINCIN PRIA
  • DISPLAY CINCIN PEREMPUAN
  • MACAM-MACAM BAKI
  • DISPLAY KALUNG
  • DISPLAY GIWANG - BELUDRU
  • DISPLAY LIONTIN - BELUDRU
  • DISPLAY ANTING (BELUDRU)
  • DISPLAY GIWANG AKRILIK
  • DISPLAY LIONTIN AKRILIK
  • DISPLAY CINCIN TUNGGAL AKRILIK
  • DISPLAY CINCIN DOUBLE AKRILIK
Selengkapnya liat http://adminutama.blogspot.com/2011/02/asda-display-gelang-rantai-display.html
Get Chitika | Premium
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More